Bahayanya Minum “Miras” Oplosan Obat Batuk dan Energy Drink

mine Februari 04, 2020

Bahayanya Minum “Miras” Oplosan Obat Batuk dan Energy Drink

Tidak jarang karena hendak mabuk-mabukan dengan teknik murah dan cepat, tidak sedikit oknum yang sengaja cari teknik bandel. Ketimbang beli minuman keras yang harganya tidak murah dan aksesnya sulit, mereka malah “berinisiatif” menciptakan minuman oplosan. Salah satu tren minuman oplosan yang disukai orang Indonesia ialah campuran obat batuk cair dengan minuman berenergi atau bahkan dengan alkohol gosok. Lantas, apa efeknya minum minuman oplosan bikin tubuh?

Mengenal kandungan miras oplosan obat batuk dan minuman energi
Obat batuk cair dan minuman energi pada lazimnya aman dikonsumsi bila dipakai sesuai petunjuk.

Obat batuk cair seringkali berisi dextromethorphan atau DXM yang bekerja efektif guna meredakan fenomena flu dan batuk tidak berdahak.


Namun, minum takaran terlalu tidak sedikit (baik sengaja atau tidak) dapat membuat kita merasa rileks sebab ngantuk dan teler. Kebanyakan mengonsumsi dextromethorphan pun dapat mengakibatkan halusinasi.

Efek berikut yang lantas membuat sejumlah orang menyalahgunakan faedah obat itu untuk mabuk-mabukan. Efek teler dari minum obat batuk takaran tinggi guna mabuk-mabukkan bisa bertahan sekitar 30 menit sampai 6 jam sesudah Anda minum. Fenomena penyalahgunaan obat batuk ini biasa disebut pun dengan istilah “robotripping”.

Sementara itu, minuman berenergi lazimnya berisi kafein sampai dua kali lipat dari kadar kafein secangkir kopi. Minuman berenergi seringkali berisi 80 sampai 141 mg kafein per 8 ons, setara dengan lima ons kopi.

Nah, kandungan kafein dalam oplosan minuman berenergi ini dapat menyerahkan sensasi semangat, segar, dan ketagihan untuk yang mengonsumsinya.

Bahaya miras oplosan obat batuk dan minuman energi
Obat batuk yang dicampur bareng minuman berenergi dengan destinasi mabuk-mbaukan dapat berbahaya untuk kesehatan tubuh.

Pada dasarnya, bilamana seseorang terbiasa minum oplosan obat batuk berisi DXM dalam jumlah besar, tubuh mereka akan merasakan ketagihan sampai-sampai timbul hasrat guna terus-menerus memerlukan lebih banyak. Ini sama dengan risiko overdosis obat-obatan terlarang.

Di samping itu, mayoritas obat batuk cair berisi dextromethorphan berisi bahan aktif lain laksana antihistamin, analgesik dan dekongestan. Terlalu tidak sedikit mengonsumsi zat-zat itu dapat menyebabkan kehancuran hati, serangan jantung, stroke dan kematian.

Tidak lupa pun bahwa minuman energi yang berisi kafein tinggi mempunyai potensi untuk mengakibatkan keracunan kafein. Keracunan kafein dapat mengakibatkan komplikasi kardiovaskular, pencernaan, serta kejang.

Bahkan sejumlah penelitian mengindikasikan bahwa overdosis kafein dalam minuman energi berisiko melumpuhkan otak, khususnya untuk umur remaja.